MEXIN TV, KUPANG – Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., didampingi Ka SPN Polda NTT Kombes Pol. Nanang Putu Wardianto, S.St., M.K., meyerahkan ijazah dan pengalungan medali kepada 224 Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022 angkatan 48 Sekolah Polisi Negara Polda NTT, Sabtu (17/12/2023) pagi.
Kegiatan yang digelar di Aula SPN Polda NTT ini dihadiri oleh Kabiddokkes Polda NTT, Auditor Kepolisian Madya TK III Itwasda Polda NTT, Kabagbinkar Biro SDM Polda NTT, Kasubbit Provos Polda NTT dan Paursubbitpenmas Bidhumas Polda NTT.
Tampak hadir juga para perwira SPN Polda NTT dan perwakilan orang tua siswa Bintara Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022.
Dari 224 orang siswa sebanyak tiga siswa Diktukba Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022 ini mendaptkan rangking terbaik Cendikia atas nama Ari Yudhanto Pangestu, Siswa Trengginas atas nama Ming Aretsun Fallo dan Siswa Tertabah atas nama Noval Ramadhan Mandika.
Acara diawali dengan laporan Ka SPN Polda NTT yang menyampaikan tentang pelaksanaan pendidikan pembentukan Bintara di Tahun Anggaran 2022 dengan tujuannya sebagai bahan masukan bagi pimpinan guna pengambilan kebijakan lebih lanjut.
Diketahui pelaksanaan pendidikan ini menggunakan pola yaitu pola dengan satu bulan, kemudian dua setengah bulan, dan pola satu setengah bulan. Pembukaan pendidikan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2022
Kemudian Dasbhara selama satu bulan yaitu mulai dari tanggal 25 Juli sampai 23 Agustus 2022. Dengan pengisian profesi Kepolisian. Kita laksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan. Yaitu pada tanggal 24 Agustus sampai dengan 2 November 2022. Dan tahap terakhir adalah tahap pembuatan yaitu berlangsung selama kurang lebih satu setengah bulan. Mulai tanggal 3 November sampai dengan 16 Desember 2022.
Dalam sambutannya, Kapolda NTT menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada 224 orang siswa Diktukba Polri gelombang II T.A. 2022. Terlebih khususnya kepada tiga siswa yang meraih prestasi.
“Semoga ilmu yang didapatkan dapat bermanfaat dalam melaksanakan tugas dilapangan berlandaskan Tribrata dan Catur Prasetya. Para siswa sekalian dianggap telah memenuhi syarat kelulusan pada suatu program pendidikan dan pelatihan yang telah ditetapkan dalam kurikulum Lemdiklat Polri.
Kapolda mengingatkan bahwa banyak bekal pendidikan yang diperoleh calon bintara Polri selama 5 bulan masa pendidikan seperti disiplin, ilmu pengetahuan, teori dan praktek lapangan yang menjadi modal dalam pelaksanaan tugas. Namun Kapolda mengingatkan bahwa situasi di lapangan akan beda dengan ilmu yag didapat selama masa pendidikan.
Peran polisi, ungkap Kapolda NTT sangat besar karena polisi adalah aparat penegak hukum. “Harus dipahami bahwa masyarakat adalah majikan atau tuan dan pelanggan, maka harus dilayani dengan baik,” ujar jenderal polisi bintang dua ini.
Diingatkan agar polisi tidak boleh arogan dan angkuh. “Polisi harus menjadi abdi utama bagi masyarakat atau rasta sewakotama. Harus dekat dengan masyarakat dan hidup selalu berinteraksi dengan masyarakat,” tambahnya.
Kapolda berharap agar bintara remaja membangun hubungan yang baik dengan lingkungan. “Tunjukkan perilaku yang baik di lingkungan tempat tinggal serta kenali lingkungan tempat tinggal. Libatkan diri anda dengan kegiatan masyarakat karena percuma anda menjadi polisi jika melakukan tindakan yang melanggar norma,” pesannya.
Polisi merupakan kebanggaan keluarga dan masyarakat. “Kebanggaan itu akan sirna dengan penyesalan dan tangisan jika kalian melakukan pelanggaran hukum,” terangnya.
Ditegaskan bahwa ancaman bagi polisi yang melakukan pelanggaran adalah pemecatan dari dinas Polri.
Ancamannya pecat jika melakukan pelanggaran. Jaga kebanggaan jangan sampai menjadi tangisan. Caranya adalah dengan hidup sesuai norma dan mampu mengendalikan diri. Kalian boleh bergaul tetapi tidak boleh ikut dengan perbuatan yang merusak nama baik kalian, keluarga dan institusi Polri,” tegasnya
Para bintara remaja juga diminta menghindari konsumsi minuman keras yang berlebihan dan juga tidak bergaya hidup mewah.
“hiduplah menurut gaji yang ada dan tidak usah hidup yang berlebihan. Hidup harus mampu kendalikan diri dari keinginan hidup mewah, syukuri hdup, pekerjaan dan pendapatan yang ada,” tambahnya.
Kapolda juga berharap agar anggota Polri yang akan dilantik bisa mencukupkan diri dengan gaji dan perlu membantu orang tua dengan gaji yang ada.
“Diharakan agar anggota Polri mensyukuri apa yang dicapai. Cukupkan diri dengan gaji karena keinginan untuk hidup mewah yang membuat polisi menyakiti hati masyarakat dan merusak citra polri,” tegas kapolda NTT.
Disebutkan pula kalau saat ini citra Polri sedang terpuruk maka tugas anggota Polri untuk memperbaiki citra Polri tanpa menyalah gunakan kewenangan dan tidak menyakiti hati masyarakat.
“Perjuangan kalian menjadi anggota Polri berat dan panjang. Jangan sia-siakan dukungan dan doa keluarga, jadilah polisi yang baik yang melayani dan mengayomi masyarakat,” pesan Kapolda NTT
Anggota Polri juga diminta merintis karier dengan baik dengan perilaku dan mental yang baik, bekerja dengan rajin, loyal pada perintah serta disiplin dan disisi lain tetap menjaga karakter dan akal budi.
Diingatkan bahwa semua tugas adalah ibadah sehingga anggota Polri harus melakukan tugas dengan iklas dan tulus.
Anggota Polri juga menjalin kemitraan dengan masyarakat dan juga TNI karena Polri dan TNI adalah pilar negara maka perlu membangun hubungan yang baik dengan TNI.
“(Polisi) tidak boleh arogan dan sombong, jaga solidaritas dan sinergitas dengan TNI,” terangnya.
Dikatakannya, bahwa Seseorang bisa sukses jika memiliki karakter dan akhlak serta jujur, disiplin, pandai bergaul karena karakter dan akhlak jauh lebih berharga.
Pada era revolusi industi 5.0 saat ini, lulusan bintara Polri diharapkan menunjukkan jati diri dengan menjaga karakter serta memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk bertahan dan menjadi pemenang di era revolusi industi 5.0.
Kapolda berpesan kepada anggota Polri agar tidak sombong dan berbangga diri. “Rasa bangga diri harus dimanifestasikan sebagai syukur dan tetap rendah hati karena pengabdian terbaik dinantikan oleh keluarga, masyarakat dan negara,” kata Kapolda.
Bintara Polri diminta tidak berhenti belajar dan berlatih karena ilmu pengetahuan dan ketrampilan tidak hanya diperoleh dari tenaga pendidik tetapi perlu belajar dan memaknai dari persoalan di lingkungan sekitar.
Kapolda pun berpesan agar bintara Polri menjadi insan yang bangga menjadi anggota Polri dengan bersyukur dan rendah hati.
Selanjutnya hormati orang tua, ingatlah membawa mereka sudah membesarkan anda sampai saat ini, selalu berbuat yang terbaik dan selalu membanggakan diri serta jadilah teladan, berbuat yang terbaik hindari perbuatan yang menurunkan citra Polri.
Diakhir sambutannya, Kapolda menyampaikan bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan pendidikan ini sebagai anugerah dari Tuhan yang patut disyukuri.
Kepada Ka SPN, Para Gadik dan Instruktur, Wakapolda juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas terlaksananya seluruh rangkaian pendidikan pembentukan Diktukba Polri gelombang II T.A. 2022 ini dengan sukses dan lancar.
“Semoga tuhan yang maha esa, senantiasa memberikan perlindungan, bimbingan dan petunjuk-nya bagi kita sekalian dalam pengabdian kepada masyarakat, Bangsa dan Negara”, tandasnya.(Tim)