PERNYATAAN SIKAP ORMAS GARUDA KUPANG NTT TERKAIT POLEMIK PROSES SELEKSI CASIS AKPOL POLDA NTT

Mexintv.com Kupang – Pada tanggal 3 Juli 2024, Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur melalui Panitia Daerah (Panda) Polda NTT untuk tahun ajaran 2024 secara resmi menyelenggarakan sidang akhir untuk menentukan kelulusan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2024.

Berdasarkan keterangan Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT, AKBP Sajimin, Seleksi Casis Akpol Polda NTT tahun 2024 diikuti 86 peserta, yang terdiri dari 70 pria dan enam wanita. Setelah berbagai tahapan seleksi yang dimulai dari pemeriksaan administrasi hingga supervisi dari Mabes Polri, hanya 20 peserta yang berhasil melanjutkan ke tahap akhir, dengan rincian 17 pria dan 3 wanita.

Dan pada sidang akhir kelulusan, 11 Calon Taruna asal Polda NTT yang dinyatakan lolos dan
akan berangkat ke Akpol Semarang untuk mengikuti seleksi di tingkat Mabes, yakni : Yudhina Nasyawa Olivia (wanita), Arvid Theodore Situmeang, Reynold Arjuna Hutabarian, Mario Christian Bernalo Tafui, Bintang Lijaya, Ketut Asya Adityanatha, Brian Lee Sebastian Manurung, Timothy Abishai Silitonga, Mochammad Rizq Sanika Marzuki, Madison Juan Raphael Kana Silalahi, Lucky Nuralamsyah.

Atas hasil sidang akhir yang telah dilaksanakan Polda NTT tersebut, maka kami Ormas Garuda Kupang NTT memiliki respon sekaligus kritikan, berdasarkan hasil diskusi dan masukan dari anggota dan masyarakat NTT kepada kami, terhadap pelaksanaan Seleksi Casis Akpol Polda NTT tahun 2024.

Baca Juga:  Danramil Ingatkan Babinsa agar Terus Tingkatkan Monitor Wilayah dan Berkordinasi.

1. Dari 11 Casis Akpol Polda NTT tahun 2024, diidentifikasi yang sesuai nama asli NTT, marga orang NTT hanya 1 orang, yakni casis atas nama Mario Christian Bernalo Tafui, yang merujuk marga orang Timor. Sementara lainnya, 5 orang casis bermarga Batak yakni Situmeang, Hutabarian, Manurung, Silitonga dan Silalahi. 1 orang atas nama Ketut Arya bermarga Bali. Dan 4 casis lainnya yakni Yudhina Nasyawa Olivia, Bintang Lijaya, Mochammad Rizq Sanika Marazuki dan Lucky Nuralamsyah jelas tidak memikul marga NTT dan kemungkinan besar bukan anak NTT.

Kami menggugat institusi Polri, Bapak Kapolri serta Polda NTT; Mengapa 11 kuota Casis Akpol Polda NTT tahun 2024 justru diisi dan meloloskan yang bukan anak asli NTT? Sulitkah anak-anak NTT Apakah anak-anak NTT yang memiliki fisik yang bagus, kemampuan intelektual yang bagus, watak psikologi yang baik, serta kesehatan yang bagus, sehingga sulit lolos dan lulus dalam penerimaan casis Akpol ini? Dan sampai kapan putra putri masyarakat NTT dianaktirikan?

Sehingga, hasil kelolosan 11 Casis Akpol Polda NTT tahun 2024 perlu diaudit kembali karena diduga tidak sesuai dengan aturan dan Pengumuman No. Peng/14/III/DIK 2.1./2024 tentang Penerimaan Taruna/i Akpol Tahun 2024, Poin 4 huruf (p).

Baca Juga:  Pegawai Bank NTT di Gerebek Istri Hanokh Taolin Lantaran Perzinahan di Perumahan Astri Mulia Fatukoa

Kepentingan audit yang dilakukan tersebut bertujuan untuk menjawab keresahan masyarakat serta berbagai kritik yang sedang menjadi trending topik publik NTT, bahkan berbagai plesetan nama NTT seperti Nusa Tempat Titip dan Nusa Titip Taruna dijawab.

2. Atas persoalan ini, Polda NTT merespon dengan santai dan meyakinkan bahwa penerimaan casis taruna Akpol ini terbuka untuk semua orang dari seluruh Indonesia raya, dilaksanakan secara transparan, melibatkan pengawas internal dan eksternal, protapnya ketat dan presisi. 11 orang Casis Akpol Polda NTT tahun 2024 tersebut disebut terpilih dan lolos sesuai dengan standart perangkingan test fisik, akademik, kesehatan, dan psikotes.

Namun, sebagai masyarakat NTT kami memiliki penilaian dan pandangan berbeda, bahwa hasil seleksi Casis Akpol Polda NTT tahun 2024 tidak menunjukkan nilai-nilai Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan), sebagaimana slogan yang selalu digaungkan institusi kepolisian. Dimana letak transparansinya jika kuota untuk Polda NTT diisi orang-orang bukan NTT? Dimana keadilannya jika anak-anak NTT selalu dianaktirikan dalam seleksi Akademi Kepolisian?

Sehingga, kami menuntut audit secara transparan terhadap panitia Panitia Pelaksana Seleksi Casis Akpol Polda NTT tahun 2024.

3. Atas polemik ini, kami menilai Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A. tidak mampu menerjemahkan slogan presisi Bapak Kapolri dalam memajemen dan melayani masyarakat di wilayah hukum Polda NTT.

Baca Juga:  PJ Wali Kota Minta Masyarakat Kelurahan Nunleu Harus Bisa Kendalikan Sampah

Polri yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam mewujudkan rasa aman, tertib, taat hukum, dan berkeadilan rasa-rasanya dirasakan oleh masyarakat NTT melalui proses seleksi Casis Akpol tahun 2024.

Sehingga, kami menuntut Kapolri mencopot jabatan Kapolda Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A. beserta jajaran yang terlibat dalam proses seleksi Casis Akpol tahun 2024.

4. Kami berharap kepada para wakil rakyat NTT yang berada di lembaga DPR RI menyuarakan persoalan ini.

Bagi kami, anggota DPR RI asal NTT yang sedang duduk di senayan wajib dan memiliki tanggung jawab moril atas keresahan masyarakat NTT ini. Jika tidak, maka kami menilai pembiaran terhadap penyimpangan aturan, korupsi, kolusi, dan nepotisme yang terus menjajah masyarakat NTT.

5. Dan pada akhirnya, kami mengajak masyarakat NTT untuk tetap mengawal roda penyelenggaraan pemerintah, termasuk Polda NTT sehingga keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat Nusa Tenggara Timur dapat di wujudnyatakan.

Demikian pernyataan sikap kami. Atas perhatian kami haturkan limpah terima kasih..( Tim )

https://gawai.co/docs/pkv-games/ https://gawai.co/docs/dominoqq/ https://gawai.co/docs/bandarqq/