Mexintv.com Kupang -Majelis Klasis Harian (MKH) GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) Kota Kupang,(5/12/ 2023)
petang akan memulai kegiatan Persidangan Majelis Klasis dan Persidangan Klasis GMIT Kota Kupang.
Ketua MKH GMIT Kota Kupang, Pdt. Jehezkiel Adam, M.Hum menjelaskan ada dua jenis Persidangan yang dilaksanakan sekaligus.
Pertama, jelasnya, Persidangan Majelis Klasis adalah Persidangan sekali setahun sebagai sidang program.
“Sidang Majelis merupakan persidangan yang bertugas untuk mengevaluasi pelaksanakan program pelayanan satu tahun,” jelas pendeta yang akrab disapa Pdt. Jacky.
Sedangkan Persidangan Klasis, lanjutnya, adalah Persidangan yang dilaksanakan sekali dalam empat tahun. Tugasnya meminta pertanggungjawaban Majelis Klasis Harian dan memilih Majelis Klasis Harian yang baru.
Untuk kedua Persidangan itu dilaksanakan di Komplek Gereja Kota Kupang, sejak 4-8 Desember
2023.
Peserta Persidangan, berasal dari gereja-gereja se Klasis Kota Kupang, berjumlah 49 gereja atau Jemaat. Setiap gereja mengirim peserta dari unsur pendeta, penatua, Diaken dan pengajar.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat Kota Kupang, Pdt. Idha Bees-Munek, menyampaikan terima kepada Majelis Klasis Harian Kota Kupang yang telah mempercayai Jemaat Kota Kupang sebagai tuan rumah Persidangan.
“Kami akan berusaha maksimal untuk memberikan pelayanan dan menyukseskan semua prosepersidangan.
Penatua Johny Rohi, selaku Ketua Panitia Pelaksana, mengatakan, Panitia yang dibentuk Majelis Klasis Harian Kota Kupang dan bekerja sama dengan Majelis Jemaat Kota Kupang telah siap menyukseskan seluruh proses Persidangan.
Untuk acara pembukaan, lanjut Johny Rohi, seksi-seksi dalsm panitia telah menyiapkan aneka acara yang diawali dengan Ibadah Pembukaan di halaman komplek gereja tua.
“Acara pembukaan akan melibatkan pengisi acara yang berasal dari sesama saudara dari agama lain. Ada paduan suara dari Umat Katolik, tari-tarian dari Umat Hindu, dan acara dari Umat Islam,” jelas Johny.
“Acara pembukaan akan mencerminkan bukti Kota Kupang sebagai Kota yang mempraktekkan contoh kehidupan rukun antar umat berbeda agama,” tegas Johny.
Dalam acara pembukaan, tambah Johny, juga mengundang pemerintah Kota Kupang, unsur Forkompinda, pimpinan umat agama lain, selain pimpinan gereja GMIT. (Tim)